20150707

Adik Kandungku dan Tante Mira

Adik Kandungku dan Tante Mira
Adik Kandungku dan Tante Mira

Cerita Dewasa - Adik Kandungku dan Tante Mira



Cerita ini berawal ketika kami sekeluarga liburan ke salah satu kota di jawa tengah, lebih tepatnya kami berlibur di villa tante dan om kami. tante dan om kami ini, bisa dibilang terkaya dari semua saudara – saudara kami.


pada saat sebelumnya, ayah sudah terlebih dahulu meminta izin ke tante yuni agar kita sekeluarga bisa diizinkan menginap di villa tersebut selama tiga hari lamanya. oiya, ayah dan tante yuni ini adalah kakak beradik kandung, dan keduanya lahir di okinawa, jepang. kakek kami ini adalah warga asli okinawa, namun nenek adalah orang pribumi indonesia.

ayah dan tante yuni ini ternyata lebih senang di indonesia daripada di okinawa, katanya suasananya lebih ramai dibandingkan di okinawa, maka dari itu mereka berdua tinggal disini biar juga lebih dekat dengan nenek.

“udah siap kan semuanya? gimana ma?”, kata ayah. “sudah, yah!”, kita bertiga kompak menjawab. kemudian berjalanlah mobil yang kita tumpangi. ayah dan ibu duduk didepan, sedangkan aku dan adikku mira duduk dibelakang.

lamanya perjalanan membuat mira pusing dan sejenak kemudian tertidur menempel disampingku. sebagai kakak yang sayang terhadap adiknya, aku mencoba merangkul mira agar mendapatkan posisi dan perasaan yang nyaman saat ia tidur. namun ternyata saking pulasnya mira tertidur di sampingku, tangan mira yang tadinya melipat, jatuh tepat mengenai selangkanganku. bahkan mengenai batang penisku dengan tenaga yang cukup untuk membangunkan penis sepanjang lima belas sentimeter milikku ini. dan seketika itulah penisku terbangun mengeras dengan cepatnya. kemudian entah bagaimana aku timbul ide untuk menggerayangi tubuh adikku mira ini.

pertama kali aku mencoba memijat lembut pundak mira dengan tanganku yang sudah menempel menyeberangi leher mira. setelah cukup lama memijat, ternyata mira semakin mengeratkan dirinya ke samping tubuhku. kemudian aku coba meniup niup pelan bagian belakang kuping mira sebisaku, dan nampak mira mulai geli dengan yang aku lakukan. namun aku juga harus tetap menjaga agar ayah dan ibu tidak curiga dengan kelakuanku ini.

lalu kucoba turunkan pijatanku mendekat ke siku, dengan maksud agar aku juga bisa sedikit menyentuh pinggir payudaranya iitu. aku lakukan gerakan memijit lengan yang sebenarnya jari telunjuk dan kelingkingku menggesek garuk pinggir payudaranya dengan sangat hati – hati mengingat spion tengah didalam mobil.

mira tetap saja diam dengan apa yang sudah aku lakukan padanya, namun nafasnya sedikit memburu yang kemudian ia melihat wajahku dengan sangat lama, dan menutupkan matanya disamping dadaku, entah apa maksudnya. lalu aku dikejutkan oleh mira yang ternyata menggesek dan sedikit menekan lengan tangannya yang menempel di penisku.

empat setengah jam diperjalanan telah kita lalui didalam mobil, dan akhirnya sampailah kita di villa tempat om dan tantekku tersebut. kami disambut meriah oleh mereka berdua, juga oleh nina anak om dan tante yuni yang berumur empat belas tahun itu. setelah kami dipersilahkan membersihkan diri, kami mengobrol sebentar hingga saat waktunya sudah menunjukkan pukul sebelas malam, om pamit tidur karena besok sudah harus bekerja kembali. dan karena om tidur, maka ayah pun sudah tidak memiliki lawan berbicara,

berakhirlah mereka berdua di tempat tidur masing – masing. selang waktu dua puluh menit kemudian tante yuni menyuruh nina tidur, begitu pun ibu menyuruh aku dan mira tidur, namun ia dan tante yuni juga sudah mau melakukan aktifitas tidur juga karena sudah lelah. dan mira teriak ke ibu, “ma, aku sama kakak tidurnya?” ibu pun menjawab “iyaa, udah sana tidur..!!”.

aku lebih dulu masuk kamar, dan dikamar hanya ada satu springbed berukuran besar yang cukup untuk dua orang. kemudian mira adikku masuk ke kamar dan merebahkan di tempat tidur bersama denganku. kami diam sejenak, kemudian mira memulai sebagai awal pembicaraan. “kak, makasih tadi selama di mobil udah bikin mira keenakan..”.

aku pun menjawab dengan mendekatkan kepalaku sambil mengusap rambut kepala mira, “hehe..aku kan sayang sama kamu..”. “maksudku...makasih udah mau garuk – garukin di pinggir tetekku..”. belum sempat aku berkata, mira mencium bibirku dengan cepat, namun malu kemudian membelakangiku. oiya, mira ini termasuk mengikuti garis keturunan dari ayah dan kakek, berwajah oriental indo namun secantik ibu kami wajahnya.

kemudian, kucoba balikkan kembali tubuhnya menghadapku dengan sangat pelan dan memijat lengan pundaknya. “mir, aku..” mira memotongnya dengan mengatakan “kak....” kemudian aku dan mira saling berciuman mesra,

kita berdua saling mengulum lidah masing – masing dengan sangat pelan dan lembut, dan saling menukar ludah masing - masing. kemudian sejenak ku hentikan dan mengatakan kepada mira “maafin kakak yang udah kurang ajar ini, tapi jujur kakak punya nafsu sama kamu..” mira pun menjawabnya dengan nada lembut..

“iya, ga papa kak..maafin mira juga, udah bikin jadi rumit kaya gini..”

“mira..” sambil aku mengelus pipinya, aku cium bibirnya kembali. kemudian ku angkat tubuhku dan mencoba berada diatas tubuh mira sambil masih menciumnya dengan ganas, ku coba membuka piyama yang ia pakai. mira pun tak mau kalah, ia juga berusaha melepaskan kaos yang aku pakai. sambil tetap kita berciuman dan saling kulum, aku remas – remas payudara mira.

“ahh..mmhh..ssstthh..ngngngngngnghh..” gelagapan mulutnya menerima remasan dan kuluman dariku. kucubit – cubit dan pelintir putingnya yang kanan dan kiri, kemudian ku kulum dan sedot payudaranya yang sebelah kanan sambil tetap mencubit melintir puting sebelah kiri dan keduanya bergantian.

“kkkaaaakk...enaakkhh..ssshh...mmm..”

ciuman dan kuluman ku turunkan ke perutnya, ku jilati pusarnya yang membuatnya tertawa kecil kegelian. “hihihi..udah kak..gelii..aduuhh..hihihi..”

“mm..kakak boleh nggak..mmm..” sambil tanganku meraba mengelus diluar celana piyamanya masih di bagian atas vagina mira. sambil tersenyum, adikku seperti tahu apa yang aku inginkan. mira menganggukkan kepalanya berkali – kali tanda setuju. tak lama, aku pun memasukkan tanganku ke dalam celana piyama mira dan ku elus raba vagina mira, namun sambil tetap mengulum bibirnya.

“sshhhtt..hhhaahhh...mmmhh...teruss kakkkhh..ngngngnghh...”

saat meraba vaginanya yang bersih yang jarang memiliki rambut itu jariku aku masukkan sedikit dan aku menemukan benda kecil seperti kacang. kucoba menggesek – gesekkan jariku di sana, dan adikku mira semakin menjadi – jadi erangannya. “aaaakkhh... iyahh.. itu.. disitu.. terus.. mmmhh.. sshhh..kkaaakk..aakkhh..kkuuggghh..keluaaaaaarrhh. ..oooohhh...huuuffhhh..hhuuhhh..ooohh..”.

Cerita dewasa - Mira adik ku
Cerita dewasa - Mira adik ku

Cerita Dewasa - Adik Kandungku dan Tante Mira



adikku mira orgasme untuk pertama kalinya dan memuncratkan air orgasmenya panjang dengan kencang dan derasnya hingga membasahi bagian agak kebawah tempat tidur kami dan tanganku. aku sangat kaget, senang dan bingung waktu itu menjadi satu. kaget dan senang karena ternyata adikku mira adalah seorang yang terbuka, yang mau melepaskan gairahnya begitu saja dengan muncratannya. bingung karena ini ada di rumah om dan tante yuni, dengan sprei yang basah seperti itu, akan sangat ketahuan kelakuan kami oleh om dan tante yuni.

belum sempat kami berpikir jernih, ternyata di depan pintu telah berdiri seorang wanita yang ternyata adalah tante yuni. aku dan mira kaget setengah mati, dan kami tertunduk malu. tante yuni menghampiri kita berdua kemudian mengangkat wajahku dan menyuruh mira duduk disampingku, namun tetap tertunduk dengan tubuh bugilnya. lalu tante yuni berkata “tadinya tante hanya ingin mengontrol seisi rumah,

sebelum tidur. sprei ini biar tante yang urus, asal..kalian berdua juga mau memuaskan tante. tante juga punya keinginan buat melakukan hubungan sedarah, namun baru kali ini tante menemukan kesempatan bersama kalian, jadi..” aku pun menjawab dengan mencium dan mengulum bibir tante yuni “mmuachh..mmuachh..mmuachh..”, tante yuni kemudian mendadak berhenti sejenak dan mengatakan kepada mira “mira, tutup dan kunci pintu kamarnya”, kata tante yuni.

tante yuni tak mau kalah denganku, ia membalas ciuman dan kulumanku lebih ganas lagi. tante yuni ini juga adalah wanita dewasa tercantik diantara tante & budhe lainnya dikeluarga besarku. makannya aku mau saja mengiyakan ajakannya, mumpung ada kesempatan di dalam kesempitan tadi. mira pun tak ku suruh tinggal diam, ia kini ku suruh membuka celanaku dan mengulum penisku yang sudah berdiri sejak memulai permainan sedarah kami. ku lucuti semua piyama tante yuni dengan ganasnya, selangkangan tante yuni juga aku kocok dengan tanganku.

sekitar dua belas menitan berselang, tante yuni mengerang keenakan

“mmhh..hhhaaa..aaahh...sssttthh...bbhh..berhe nti duluhh..hhaaahh..”, namun tak ku hiraukan ajakannya. tetap saja aku lakukan kocokannya, bahkan sengaja aku percepat. dan akhirnya,

“uuhhh...hhhaaaaakkhh...aaahh..iiiihhhh...” “syuuuurrrr...” suaranya terdengar cukup jelas seperti suara kencing. tante yuni mengerang, menggelinjang, menggigil kelojotan hampir jatuh ke lantai dan ternyata tante yuni ini sama dengan mira. ia tipe orang yang juga mengeluarkan muncratan orgasmenya dengan kencang.

“tuhh..kaann..makin basah jadinya tempat kamu tidur..”, kata tante yuni sambil tersenyum senang. “ga papa tantehh..aahhkk..enak mirrrhh...ssshh..terus..heeewwhh...” mira masih mengocok penisku dengan mulutnya.

tak mau aku berdiam diri, “mira, naik aja kesini. aku emut memek kamu”. tak banyak berkata, mira pun langsung mengubah posisinya bersama denganku menjadi 69 di atas tempat tidur. kita berdua saling kulum vagina dan penis dengan penuh nafsu.

“aahhh...ssshhh...oohh..oohh...mmhhh..”

0 comments:

Posting Komentar